SELAMAT DATANG

Selamat datang para rekan rekan semua....
Semoga apa yang kami tampilkan buat anda puas
kritik saran membangun yang kami harapkan

Monday 9 February 2015

PUASA MENGEMBALIKAN MANUSIA KEPADA FITRAHNYA YANG ASHLI.


SERIAL SYARIAT ISLAMIYAH NO. 1 PUASA MENGEMBALIKAN MANUSIA KEPADA FITRAHNYA YANG ASHLI OLEH H.SYAFRUDDIN AHMAD LC. DI TERBITKAN DARI : YAYASAN PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN “AL – JIHAD” Kemarin. Matahari akhir ramadhan 1410 H telah kembali keperaduannya meninggaalkan kita. Kita mengiringinya dengan dada bergalau duka. Bergelimang suka. Bibir kita saat ini melantunkan takbir dan tahmid dengan lirih penuh haru. Kelezatan ibadah dalam ramadhan yang dipenuhi berkah begitu mencengkam dlamir kita hingga lubuknya yang terdalam. Hati kita menjerit pilu. “ YA ALLAH SWT! Apakah saya masih diizinkan untuk mereguk lezat nikmatnya ibadah dalam Ramadhan tahun depan ??. Dari sisi lain, dada kita menggumpal suka. Dengan wajah tersenyum, bibir kita merekah berguman mendendangkan takbir kemenangan, lidah kita berdesah melagukan nada tahmid kebahagiaan penuh syukur. Kita telah menang berjuang untuk menguasai hawa menundukkan nafsu. Dengan kurnia ALLAH SWT yang sangat besar diri kita telah kembali kepada kesucian fitrahnya. Kendali diri telah pulang kedalam genggaman ruh yang tidak pernah melupakan ALLAH SWT. Sekalipun mentari akhir Ramadhan telah pergi meninggalkan kita, walaupun Ramadhan penuh limpahan berkah telah mengucapkan selamat tinggal. Namun kesibukan kaum muslimin/at dalam beribadah tidak akan berkurang, apalagi berhenti. Kini kesibukan beribadah beralih bentuknya yang lain. Dengan penuh kasih sayang, kita menyantuni fuqara dan masaakin. Rasulullah SAW telah mewajibkan kita, agar membebaskan mereka dari mengulurkan tangan, mengemis pada satu syawal ini. ( Bahkan untuk masa selanjutnya kalau mungkin ). Mereka wajib diberi kesempatan untuk berbahagia ber’ iedul fithry, selimut faqir mereka mesti diangkat, pakaian papa mereka tinggalkan, air mata mereka wajib diseka lara mereka mesti dilipur. Islam agama kita yang hanif ini, tidak redla adanya dinding pemisah antara sikaya dengan si miskin. Pemisah antara muslim dengan muslim dihadapan ALLAH SWT hanyalah TAQWA. Firman ALLAH SWT ………………………………………………. Artinya : “……. Sesungguhnya yang paling mulia diantara kamu disisi ALLAH ialah yang kamu yang paling bertaqwa………….. ( Q.S Alhujarat 13 ). Inilah sebagian dan hikmah zakat fitrah, disamping berfungsi sebagai pembersih noda dan dosa yang mencatati puasa. Sabda Rasulullah SA. ……………………………… Artinya : “ Dari Ibnu ‘Abbas R.A, ia berkata ; telah memfardhukan Rasulullah SAW zakat fitri untuk mensucikan seseorang yang berpuasa dari kesia-sian dan cacatnya, serta untuk member makan orang miskin”( H.R Abu Daud dll ). Selain itu zakat fitrah juga merupakan sebagian sarana pemersatu ummat yang paling efektif. Persatuan adalah modal yang paling utama untuk mencapai segala keberhasilan. Sudah menjadi thabi’at bagi jenis insane jika ALLAH SWT menetapkan sunnah-NYA dengan mewajibkan puasanya baginya. Sebagai modal nya yang dasar untuk berjihad dalam menerapkan jalan hidupnya yang penuh ranjau ranjau dan beresiko dan yang telah digariskan ALLAH SWT baginya dikulit bumi yang fana ini. Pada haqiqatnya, PUASA adalah sarana yang paling efektif dan jitu untuk mengkokohkan iradah yang kuat. Puasa adalah tali yang kuat bagi insane untuk menghubungkan dirinya dengan ALLAH TA’ALA dalam bentuk ketaatan dan ketundukan yang maksimal dan sempurna. Dan ini merupakan persiapan kejiwaan yang paling tepat untuk menempuh jalan perjuangan yang bertabur ranjau tajam dan resiko berat, jalan yang penuh cobaan dengan berbagai keinginan dan tuntutan syahwat. PUASA bertujuan untuk mempersiapkan bani Adam ini, dalam menunaikann kewajibannya menjalani dua jenis kehidupannya, dunia dan akhirat dengan penuh kebahagian dan keberhasilan. Firman ALLAH SWT. ……………………… Artinya : Wahai orang yang beriman! Telah diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah di wajibkan atas orang – orang sebelum kamu semoga kamu menjadi orang yang bertaqwa……. ( Q.S Al-Baqarah 183 ). Tujuan yang paling inti dari puasa ialah : Untuk mengantarkan manusia kemaqam “TAQWA “ untuk mempertahankan eksistensinya yang paling esensial dalam kesucian fitrah. Sehingga ia mampu mentahqiqkan tujuan dari ujud dirinya. Untuk apa dia diciptakan ALLAH SWT ……………………. Artinya : “.. Dan tidaklah AKU menjadikan JIN dan manusia kecuali untuk menyembahKU..” ( Q.S Adz-Dzariyat 56 ) Nash yang singkat ini berisi haqiqat yang agung dan luar biasa kebenarannya. Jika si manusia itu sendiri tidak mampu menyakinkannya dan meresapkan haqiqat yang luhur ini, maka kehidupan manusia tidak akan pernah berarti, misinya pasti gagal, segala bentuk kehidupannya pasti sia – sia. Sisi lain yang paling utama dari haqiqat yang agung itu , ialah menetapkan tujuan yang jelas dari ujud Jin dan eksistensinya manusia. Tujuan itu jelas tergambar dalam tugas, fungsi serta kewajiban yang mesti ditegakkan. Jika si manusia tersebut menunaikannya maka berarti ia telah melaksanakan tugas suci tersebut. Dan jika tidak , maka kehadirannya di dunia ini adalah sia – sia, eksistensinya disisi ALLAH SWT tidak bernilai sama sekali. Harga dirinya sebagai seoarang manusia tidak ada. Serta tugas mulai dalam mentahqiqkan tujuan eksistensinya itu adalah : “ IBADAH “ …………….. Artinya : “ AKU tidak akan menciptakan Jin dan manusia kecuali untuk menyembahKU”. Jika disebut IBADAh, maka jangkauannya jauh lebih luas dari sekedar menegakkan syiar atau sekedar menunaikan berbagai ibadah mahdhah, seperti : Shalat, Puasa, Zakat, Hajji dan lain lain sebagainya. Tetapi ia meliputi segala kegiatan hidup di bumi ini, dalam menunaikan tugas khilafah yang telah dibebankan ALLAH SWT kepadanya. Ibadah memiliki dua unsure poko yaitu : Pertama : Menetapkan dan memantapkan ma’na itu didalam diri, bahwa di ala mini hanya ada dua. Yaitu hamba yang menyembah dan TUHAN yang disembah. Kedua : Berharap kepada ALLAH SWT dengan segala dalam dlamir, dengan segala kegiatan pada anggota, dengan segala tindak perilaku dalam hidup semua berharap kepada ALLAH SWT dengan penuh ikhlas, bersih adri pengaruh yang lain. Didalam surah al- A’raf 59, 65, 73 dan 85 dll, ALLAH SWT telah menjelaskan secara ringkas tentang kisah para Rasul-NYA ; Nuh, Hud, dan Shalil serta Syu’eib Alaihimus salam. Masing – masing mereka memanggil ummatnya dengan suatu untaian kalimat da’wah yang tidak berbeda: …………….. “Wahai qaum-ku! Sembahlah ALLAH SWT ! tidak ada TUHAN selain-NYA bagi kamu” Malah ini merupakan panggilan pertama dan yang utama dari seluruh Rasul ALLAH SWT. Inilah ESENSI dari risalah ilahiyah itu sendiri. Inilah pesan yang mereka bawa. Inilah jiwa dari da’wah mereka dan perjuangannya. Inilah qaidah dari agama ALLAH SWT. Ini pusat tempat ber-arah dan kesatuan hati. Dan ini telah cukup untuk memerdekkan manusia dari menyembah hawa, diperbudak nafsu. Didalam menunaikan tugasnya untuk beribadah kepada ALLAH SWT, serta sekaligus menjalankan missinya sebagai khalifah ALLAH. Kita mendapat kenyataan bahwa di balik kehidupan manusia ini , terdapat segudang aneka kebijaksanaan ALLAH SWT yang sangat rahasia sekali haqiqatnya. ALLAH SWt menjadikan kehidupan bergelimang beban bertabur cobaan. ALLAH SWT menciptakan manusia dengan segenap kemuliaan namun terselip kelemahan, sarat keistimewaan namun penuh teriring kekurangan. Didalam diri manusia terdapat ruh yang memerintahkan mendaulat, namun ia didampingi oleh hawa nafsu yang melumpuhkan dan menjajah. ………………… Artinya : “Apakah kamu tidak dapat merenungi dan meneliti dirimu sendiri ?? (Adz-Dzariyat 21) ………………………………. Artinya : “Sesungguhnya KAMI telah menjadikan manusia pada sebagus – bagus kejadian, namun kemudian KAMI dapat mengembalikannya dalam keadaan yang sangat hina ( Q.S At-Tiin 4,5 ) Berbeda dengan makhluk ciptaan ALLAH SWT yang lainnya, yang telah diciptakan-NYA secara sangat sederhana dan dengan tanpa bahan baku. Firman ALLAH SWT : ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Artinya : “Sesungguhnya kehendaknya-NYA jika IA ingin menjadikan sesuatu, (maka cukuplah dengan ) mengatakan; jadilah ! maka terciptalah makhluq itu “ ( QS. Yaasin 82 ) Sedangkan manusia diciptakan ALLAH SWT dengan bahan baku tanah serta melalui proses yang panjang dan rumit. Firman LLAH SWT : ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Artinya : “,,,,, Dan dari tanda ke – agungan-NYA, bahwa IA menciptakan kamu dari tanah………….” ( QS Rum 20 ) Lalu ALLAH TA’ALA berfirman lagi : ,,,,,,,,,,,,,,,,,, Artinya : “Sesungguhnya KAMI telah menciptakan manusia dari adonan tanah hitam yang telah dikeringkan dan berbau busuk..” ( QS Al-Hijir 26 ). Pada proses berikutnya ALLAH SWT berfirman : ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Artinya : “ DIA telah menjadikan manusia dari adonan tanah – kemudian dijemur sehingga menjadi sangat keras – seperti porselin “. ( QS.Ar Rahman 14 ). Dan pada proses terakhir sekali ALLAH SWT berfirman : ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Artinya : “ maka apabila telah AKU sempurnakan kejadiannya dan AKU hembuskan kepadanya ruh milik-KU, maka mereka sujud menghormatinya (Adam)” ( QS. AL-Hijr 29 ). Dari Nash-nash yang tersebut diatas, telah dijelaskan bahwa; manusia diciptakan ALLAH SWT dari dua unsure yang dibayangkan bertolak belakang. 1. Unsure pertama adalah TANAH yang terbayang rendah dan hina, sehingga malaikat dan Jin tidak begitu memperdulikannya ( saat penciptaan ). Hal ini juga terbayang dari protes iblis yang menolak perintah ALLAH SWT untuk sujud kepada Adam A.S. Sebab iblis menganggap asal dirinya dari apa lebih mulia dari asal Adam A>S yang dari tanah. ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Artinya : “ Engkau telah menjadikan saya dari api, sedangkan ia ( Adam A.S ) ENGKAU jadikan dari tanah … “ ( QS. Al-A’raf 12 ). 2. Unsur kedua adalah RUH yang terbayang diistimewakan ALLAH SWT dan dimuliakan-NYA ( dengan mengatakan : Dari AKU ), sehingga setelah TUBUH Adam A,S yang berasal dari tanah itu menerima RUH nya, ALLAH SWT menyuruh Para Malaikat A,S dan Jin agar sujud menghormat Adam A,S. Karena kedua unsure ini saling bertolak belakang, maka sifat dan kebutuhannya masing – masing jua sering kali berlawannan. Dan sering juga terlihat saling mempengaruhi, atau saling menguasai yang lainnya. Kemudian, biasanya unsure yang akan menkadikan lalu memperbudak unsure yang kalah. Jika unsure jasmani yang berasal dari tanah itu yang menang, maka ia akan menguasai unsure ruhaninya, ia kan memperbudak, ia akan memperbudak ruh-nya untuk melaksanakan segala perintah dan memenuhi kehendaknya. Ketika itu, celakalah nasibnya, malanglah untungnya. Dan jika sebaliknya pula, maka berbahagialah manusia, terpeliharalah kehormatannya, terpertahankanlah eksistensinya dengan esensinya yang fitrah. Tetaplah jabatan terpegang, sebagai khalifah ALLAH di bumi. Berdasarkan wahyu yang telah diturunkan kepada seluruh nabi dan Rasul-NYA, dapat difahami bahwa ALLAH SWT menghendaki agar unsure Ruhani-lah yang lebih kuat dan berkuasa atas unsur Jasmani manusia. Atau setidak – tidaknya berimbangan. Unsure jasmani tetap sebagaimana fungsinya semula, yaitu sebagai rumah atau kenderaan Ruh Dan unsure Ruhani harus tetapi berfungsi sebagai tuan rumah atau pengendara jasmaninya. Namun sangat disayangkan, bahwa dalam banyak kenyataan, sering sekali terlihat, bahwa pengaruh dan dominasi unsure jasmani terhadap unsure – Ruhani jauh lebih kuat dan lebih berkuasa. ALLAH SWT telah memperingati hal ini , dan hal ini terbayang jelas dan tercantum dalam surat Al-Ma’ariij 19 s/d 21. Juga pada ayat – ayat yang lainnya. Kemudian, satu – satunya upaya yang dapat dilakukan oleh manusia untuk menjinakkan keliaran unsure Jasmaninya, agar ia tidak terhindar dari dominasi kekuasaan dan penjajahannya, yang pada akhirnya dapat melenyapkan nilai keberadaannya dimuka bumi ini. Ialah kembali kepada fitrahnya. Dan caranya hanya satu. Yaitu menerima Dien Milik ALLAH SWT. Menerima semua Syari’at yang telah digariskan dan di tetapkan – NYA, yang pada Haqiqatnya merupakan catalog bagi materi esensial manusia. Contohnya : PUASA. Pada saat seorang muslim sedang berpuasa, biasanya ia merasakan pedihnya perut yang lapar, perihnya tenggorokan yang kering kehausan. Namun jeritan perutnya yang lapar, rintihan tenggorokannya yang haus. Tidak mampu mempengaruhi ruhnya yang sedang beribadah berpuasa, apalagi sampai mengalahkannya. Dengan berpuasa malah jiwanya menjadi lebih kuat, menjadi tuan dalam rumahnya sendiri, menjadi pengendali diatas kenderaan tunggangannya miliknya. Begitu pulalah dengan ibadah yang lainnya, semua berfungsi sebagai penyelamat eksistensi manusia sebagai makhluq ALLAH SWT yang termulia. Dan untuk memahami ini semua, dibutuhkan aqidah yang rasikh, iman yang murni, keikhlasan yang maksimal untuk menerima kebenaran Dienullah yang haq ini. ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Artinya : “ Kepada – MU kami menyembah mena’ati dan hanya kepada – MU kami memohon pertolongan “. ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Artinya : “ ALLAH SWT hanya menginginkan kemudahan bagi kamu bukan kesulitan. Dan sempurnakan bilangan hari berpuasamu, bertakbirlah mengagungkan ALLAH SWT yang telah memberimu hidayah dan semoga kamu bersyukur. Dan jika hamba – KU bertanya kepadamu ( Ya Muhammad ) tentang AKU katakanlah! AKU dekat sekali kepadanya. AKU akan memperkenankan do’a hamba – KU yang bermohon, namun ta’atilah AKU lebih dahulu ! dan berimanlah kepada – KU ! semoga mereka mendapat kecerdasaan … “ ( QS. Al Baqarah 185 , 186 ) Bersyukurlah kita yang telah berpuasa dan melaksanakan semua perintah ALLAH SWT kepada kita. Berbahagilah kita yang telah berlomba berbuat kebajikan, berzakat dan lain sebagainya.